Sunday, March 12, 2017

agribisnis dan agroteknologi

agribisnis dan agroteknologi



Pada dasarnya, beberapa informasi ini merupakan bentuk dari reaksi dan respon terhadap tulisan saya sebelumnya, juga merupakan bentuk pemaparan secara detail mengenai segala hal menyangkut program studi ini yang sering ditanyakan oleh anak-anak SMA yang menghubungi saya untuk kemudian meminta penjelasan.
 Kita mulai dengan hal yang simple terlebih dahulu, dan mungkin proporsi penjelasan mengenai Agroteknologi akan lebih banyak daripada Agribisnis. Hal ini karena pengetahuan saya tentang Agroteknologi sedikit lebih banyak dari Agribisnis. Saya akan memaparkan dalam bentuk Question dan Answer mengenai beberapa hal yang selalu menjadi pertanyaan bagi sebagian besar calon mahasiswa. Agroteknologi dan Agribisnis itu termasuk Fakultas Apa? Sudah barang tentu, kedua program studi ini termasuk ke Fakultas Pertanian, namun ini konteksnya ada di Universitas Padjadjaran. Mungkin lain hal nya di beberapa universitas lain, misal UGM dan IPB yang keduanya sudah membagi program studi yang ada di Fakultas Pertanian secara lebih spesifik.Agroteknologi itu apa? Kalo Agribisnis? Bedanya apa? Harus dipahami terlebih dahulu bahwa Agroteknologi dan Agribisnis merupakan program studi yang sama-sama mempelajari tentang pertanian dengan masing-masing spesifikasi yang berbeda. Agroteknologi adalah program studi yang mempelajari mengenai berbagai hal kegiatan pertanian yang dilakukan di system hulu. Apa itu? Artinya, di dalam program studi ini, mahasiswa akan mempelajari mengenai tata cara budidaya tanaman, pengolahan tanah, pengendalian hama dan penyakit, dan hal-hal lainnya yang tentu saja berkaitan dengan proses bertani. Tentu saja mempelajari mengenai teknologi-teknologi yang digunakan dan harus diterapkan pada saat proses pertanian. Lain halnya dengan Agribisnis. Program studi yang satu ini merupakan program studi yang mempelajari mengenai proses kegiatan pertanian di system hilir. Apa itu? Jika Agroteknologi mempelajari mengenai teknologi pertanian pada saat proses bertani di lahan, berbeda halnya dengan Agribisnis yang mempelajari mengenai segala hal bentuk pertanian yang dilakukan pasca panen. Tentang apa saja? Pemasaran, manajemen, social ekonomi, dan tentu saja regulasi. Berarti Agroteknologi itu anak IPA dan Agribisnis itu anak IPS? Tidak selalu. Karena pada dasarnya kedua program studi ini termasuk ke dalam fakultas berbasic IPA, dan di Agribisnis pun masih tetap mempelajari mengenai pertanian yang banyak kaitannya dengan keilmuan IPA. Namun, tidak menutup kemungkinan anak IPS bisa masuk dalam dua program studi ini. Lalu, bedanya Agroteknologi dengan Teknologi Pertanian apa? Ini selalu menjadi hal yang sangat dan harus diperhatikan baik-baik. Beberapa kasus yang saya temukan di lingkungan sekitar, bahwa banyak teman saya yang merasa terjebak dalam program studi Agroteknologi yang pada awalnya dianggap sama dengan Teknologi Pertanian. Perlu diketahui bahwa konteks kata teknologi dalam kedua program studi itu mungkin agak sedikit berbeda. Di kampus saya, UNPAD, Teknologi Pertanian terpisah dengan Agroteknologi, masuk ke dalam Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) bukan Fakultas Pertanian. Dalam Agroteknologi, mahasiswa akan diajak mempelajari proses bertani di hulu secara spesifik, namun tentu saja dalam Teknologi Pertanian mahasiswa akan diajak untuk mempelajari mengenai pembuatan teknologi-teknologi berupa alat atau mesin yang nantinya akan membantu proses bertani.                                 
 Apa saja yang dipelajari di Agrotenologi?

 Tentu saja mengenai pertanian. Berkaitan dengan Biologi tanaman, tanah, hama dan penyakit, proses budidaya, proses rekayasa genetika, perkebunan, pertanian sawah, dan sedikit mempelajari regulasi pertanian. Ada kimia fisika matematika? Tentu saja ada. Karena pada dasarnya keilmuan IPA benar-benar dipelajari di sini. Kalo di Agribisnis? Kurang lebih yang saya tahu, dalam program studi ini akan dipelajari mengenai manajeman, pemasaran, regulasi, social ekonomi pertanian, kewirausahaan. Karena tentu saja hal ini berkaitan dengan bisnis di bidang pertanian. Apakah mempelajari tentang budidaya? Ya, sebagian kecil ilmu budidaya masih diberikan di program studi ini. Karena pada dasarnya Agribisnis merupakan program studi ilmu pertanian. Bagaimana dengan prospek kerja? Jadi petani dong?                                     Berbicara prospek kerja, saya hanya akan memaparkan mengenai beberapa yang saya ketahui hasil dari sharing dengan beberapa alumni yang tentu saja sarjana pertanian. Perlu diketahui bahwa hal utama yang dapat dijadikan sebagai pekerjaan dari kedua program studi ini adalah menjadi seorang petani. Mungkin beberapa orang masih beranggapan bahwa pekerjaan seorang petani itu masih digolongkan pada kegiatan yang rendah, yang semua orang bisa melakukan. Memang seperti itu, namun sarjana pertanian dibentuk untuk menjadi petani yang bertani sesuai dengan ilmu dan teknologi yang seharusnya diterapkan. Petani yang dimaksud bukanlah petani yang sering kita temukan di pesawahan dengan lahan yang kurang dari 1 Ha, dan tidak sama sekali mendapatkan keuntungan dari proses bertani itu. Petani yang saya maksud di sini adalah orang yang mampu membudidayakan komoditas-komoditas pertanian baik skala besar maupun skala kecil dengan orientasi pada hal-hal yang besar, seperti komersil, ketahanan pangan, dan lain sebagainya.
Coba searching di google tentang petani-petani hebat di luar negeri: Belanda dan Jepang, yang dimana mereka bertani tidak asal bertani namun menerapakan ilmu dan teknologi yang didapatkan sebagian besar dari gelar sarjananya. Namun berikut ada beberapa point tentang pekerjaan-pekerjaan dari sarjana pertanian nantinya. 
  • Petani
  • Akademisi dan Peneliti
  • Pemulia Tanaman
  • Bekerja di Perkebunan
  • Ahli benih
  • Balai Karantina
  • Departemen Pertanian
  • Entrepreneur
  • Badan Pertanahan Nasional
  • Penyuluh
Dsb.
Terlalu banyak dan di atas hanya beberapa yang bisa saya sebutkan. Pada dasarnya prospek kerja semua program studi itu sama, menurut saya. Tergantung dari bagaimana mahasiswa tersebut menjalankan proses perkuliahan, penggalian ilmu dan pengasahan kemampuan di masing-masing bidang dengan spesifikasi yang berbeda. Capek gak kuliah di pertanian? Jika dibilang capek, semua program studi juga pasti capek. Namanya juga mahasiswa. Tapi apa lagi yang harus dilakukan selain berjuang. Semua butuh proses. Semoga dapat membantu pencerahan dalam pencarian informasi mengenai Agroteknologi dan Agribisnis. Ada satu istilah yang saya suka tentang pertanian: only agriculture can feed the world. 

No comments:

Post a Comment

jika ingin berlangganan artikel silahkan masuk

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner