Mengenal lebih jauh jenis jenis burung perkutut yang
ada di indonesia-Dalam kehidupan sehari hari khususnya orang jawa percaya
tentang mitos tentang burung perkutut yang konon katanya bisa membawa
keberuntungan dan memang dahulu kala masyarakat adat jawa mempercayai
primbon,menurut cerita burung perkutut merupakan hewan jelmaan para pangeran
majapahit,namun apakah di jaman era baru ini khususnya tahun 2017 ini,apakah
masyarakat masih percaya tentang mitos burung perkutut? ya enggak
lah...
burung perkutut banyak digemari oleh beberapa penghobi
burung. bagaimana cara merawat burung perkutut dan bagaimana beternak burung
perkutut. nah..., beternak burung perkutut sama halnya seperti beternak burung-burung yang
lain, dimana dalam proses beternak membutuhkan kepiawaian dalam menentukan
indukan yang baik dan berkualitas. Burung perkutut yang memiliki kualitas suara dan berirama yang merdu menjadi tujuan semuang
penangkar burung, oleh sebab itu para penangkar haru mengetahui terlebih dahulu
ciri-ciri calon induk yang baik dan bagus.
BETERNAK BURUNG PERKUTUT

1. Kandang penangkaran burung
perkutut
Kandang penangkaran dapat dibuat oleh siapa saja, karena bentuk dan
ukurannya sangat sederhana. Yang penting burung dikandang dapat terbang dan
mengepakan sayap secukupnya. Berbagai model dan desain kandang banyak
dikembangkan oleh para peternak. Dari kandang ukuran ideal hingga kandang yang
seadanya memanfaatkan sangkar ranji yang berbentuk persegi .
Kandang penangkaran, hal yang perlu diperhatikan dan penting adalah posisi
penempatan kandang. Jangan sampai kandang ditempatkan pada ruang yang
tertutup yang tidak terkena sinar matahari langsung. Usahakan penempatan
kandang di tempat terbuka atau beberapa jam kandang mendapat sinar matahari
langsung, khususnya sinar pagi hari dn jika memungkinkan kandang menghadap ke
timur.
Struktur penempatan kandang bisa dilakukan secara berkelompok berhadap-hadapan
menjadi satu atap . Bagian tengahnya dapat digunakan sebagai pintu utama.
Kondisi ini lebih aman, selama kita dalam kandang karena pintu utama tertutup.
Ukuran kandang ideal|
Ukuran kandang mestinya tidak baku tergantung dari lahan yang dimiliki oleh
peternak, namun alangkah baiknya apabila akan menentukan keberhasilan
ternaknya.
Ukuran kandang ideal bagi penangkaran perkutut ialah tinggi 180
cm, panjang 125 cm – 150 cm atau makin panjang, dan lebar 60 cm – 90 cm.
apabila lahan yang tersedia tidak mencukupi untuk membuat kandang ukuran ideal,
dapat juga diperkecil ( T. 150 x P. 100 x L. 50 ) cm. Lantai dapat digunakan
pasir, pasir yang bagus adalah pasir pantai yang putih atau pasr yang bercampur
dengan batu bata merah yang sudah ditumbuk. Lntai dari semen pun tidak menjadi
masalah. Pasir digunakan untuk menjaga kelembapan dan untuk kipu serta asinan
burung.
Atap dapat digunakan genting, asbes gelombang, kayu, atau fiber namun yang
tidak tembus cahaya. Atap jangan sekali-kali menggunakan seng karena seng dapat
menyebabkan suhu kandang menjadi panas sehingga dapat mengakibatkan telur
kopyor.
Kontruksi kandang
Kontruksi kandang dapat digunakan kayu, bambu, besi, ataupun aluminium, yang
penting kontruksi kandang kuat dan kokoh sehingga dapat menahan beban atap atau
yang lain sehingga tidak akan roboh.
Sirkulasi udara
Dalam penempatan kandang ternak juga harus diperhatikan sirkulasi udaranya,
karena burung perkutut termasuk hewan yang menyukai angin sepoi-sepoi. Angin
jangan terlalu kencang, apalagi basah. Hal ini dapat menyebabkan tubuh perkutut
rentan dan mudah sakit, apalagi bayi piyikan.
Apabila sirkulasi udara tidak baik, pada siang hari suhunya menjadi panas,
mengakibatkan suhu dalam kandang akan meningkat, perkutut enggan bertelur dan
apabila sudah ada, telurnya akan kopyor. Oleh karena itu, untuk membuat kandang
penangkaran, perlu dipikirkan bagaimana mengatur sirkulasi udara.
Memilih indukan
Dalam beternak perkutut tentunya akan selalu menghadapi berbagai masalah. Untuk
itu, dipersiapkan mental bagi peternaknya dahulu. Selain mental, dituntut juga
lebih sabar dan teliti dalam memilih calon indukan.
Memilih induk burung perkutut yang baik
Ciri – Ciri indukan yang baik secara umum, antara lain:
- Badan bongkok dan agak panjang
- Kepala agak besar dan berkesan gagah
- Batok kepala berparit dalam dan panjang
- Paruh lurus, bagian bawah tebal
- Lubang hidung sempit dan lurus
- Mata agak lebar dan tajam
- Sisik kaki rapi
- Rongga suara besar
- Supit renggang dan tebal
- Warna bulu cerah dan tegas

Ciri - ciri fisik
perkutut yang baik a. Induk
jantanDalam
menentukan induk jantan, para peternak umumnua memperhatikan fisik, irama
suaranya, dan genetisnya. Berikut ini beberapa pedoman sederhana untuk memilih
induk jantan dilihat dari segi fisik dan irama suaranya.
1.
FisikCiri fisik yang
perlu di amati yaitu:A)
Sruktur tulang dada.Semakin lebar
tulang dada, kemampuan bernapas semakin baik sehingga suaranya akan lebih
panjang. B)
Struktur kantung suaraSemakin besar
kantung suara, semakin baik irama suaranya. C)
Struktur tubuhTubuh yang kokoh
dan gagah saat bertengger semakin rajin frekuensi suaranya. D)
Bulu Bulu y6ang halus
dan mengkilat pada dada, semakin halus dan bening suaranya, jika bulu dada
halus, tetapi suram suara halus namun serak. 2.
Irama suaraPatokan untuk
menentukan kualitas suara perkutut secara tradisional, yaitu:a)
Irama suara depanb)
Irama suara tengahc)
Irama suara ujungd)
Induk betina Beberapa patokan
untuk memilih induk betina, antara lain:1)
Postur tubuh harus tegap2)
Struktur tulang dada harus lebar, dan3)
Irama suara disesuaikan dengan suara induk jantan.
No comments:
Post a Comment