CARA BUDIDAYA LELE
(Bag.1) Bibit Lele
ikan lele merupakan ikan yang sudah familiar didengar oleh masyarakat Indonesia. berikut artikel tentang budidaya ikan lele yang dibagi menjadi beberapa bagian. Selamat membaca.....
Ikan LELE
Lele adalah
ikan air tawar dengan bentuk memanjang dan licin. Di Indonesia lele mempunyai
nama daerah masing masing seperti; ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo,
Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan
cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah).
Sedang di
negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand),
ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang).
Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking
catfish.
Habitatnya
di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang
tergenang air. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin
Ikan lele
bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada
siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di
alam ikan lele memijah pada musim penghujan. Lanjut ke pembahasan tentang
budidaya Lele…
Penyiapan Sarana dan Peralatan
Dalam
pembuatan kolam pemeliharaan ikan lele sebaiknya ukurannya tidak terlalu luas.
Hal ini untuk memudahkan pengontrolan dan pengawasan.
Bentuk dan
ukuran kolam pemeliharaan bervariasi, tergantung selera pemilik dan lokasinya.
Tetapi sebaiknya bagian dasar dan dinding kolam dibuat permanen.
Kejernihan
air tempat budidaya harus dipertahankan. Kekeruhan menunjukkan kadar bahan
padat yang melayang dalam air (plankton).
Penyiapan Bibit
Dalam pembibitan anda perlu mengetahui
ciri ciri jantan maupun betina, berikut ciri- cirinya;
Ciri-ciri induk lele jantan:
·
Kepalanya lebih kecil dari induk ikan
lele betina.
·
Warna kulit dada agak tua bila
dibanding induk ikan lele betina.
·
Urogenital papilla (kelamin) agak
menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna
kemerahan.
·
Gerakannya lincah, tulang kepala pendek
dan agak gepeng (depress).
·
Perutnya lebih langsing dan kenyal bila
dibanding induk ikan lele betina.
·
Bila bagian perut di stripping secara
manual dari perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan putih kental
(spermatozoa-mani).
·
Kulit lebih halus dibanding induk ikan
lele betina.
Ciri-ciri induk lele betina
·
Kepalanya lebih besar dibanding induk
lele jantan.
·
Warna kulit dada agak terang.
·
Urogenital papilla (kelamin) berbentuk
oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di
belakang anus.
·
Gerakannya lambat, tulang kepala pendek
dan agak cembung.
·
Perutnya lebih gembung dan lunak.
·
Bila bagian perut di stripping secara
manual dari bagian perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan
kekuning-kuningan (ovum/telur).
Syarat indukan
·
Kulitnya lebih kasar dibanding induk
lele jantan.
·
Induk lele diambil dari lele yang
dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
·
Berat badannya berkisar antara 100-200
gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-5 cm.
·
Bentuk badan simetris, tidak bengkok,
tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
·
Umur induk jantan di atas tujuh bulan,
sedangkan induk betina berumur satu tahun.
·
Frekuensi pemijahan bisa satu bula
sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat
apabila makanannya mengandung cukup protein.
Ciri-ciri induk lele siap memijah
adalah calon induk terlihat mulai berpasang-pasangan, kejar-kejaran antara yang
jantan dan yang betina. Induk tersebut segera ditangkap dan ditempatkan dalam
kolam tersendiri untuk dipijahkan.
Cukup untuk kali ini, pada tulisan
selanjutnya akan di bahas mengenai pemijahan induk lele sistem kolam.Semoga bermanfaat ya...
No comments:
Post a Comment