Friday, January 6, 2017

Ternak lele lengkap dan mudah

 CARA BUDIDAYA LELE
(Bag.1) Bibit Lele

ikan lele merupakan ikan yang sudah familiar didengar oleh masyarakat Indonesia. berikut artikel tentang budidaya ikan lele yang dibagi menjadi beberapa bagian. Selamat membaca.....

Ikan LELE
Lele adalah ikan air tawar dengan bentuk memanjang dan licin. Di Indonesia lele mempunyai nama daerah masing masing seperti; ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah).
Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish.
Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin
Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim penghujan. Lanjut ke pembahasan tentang budidaya Lele…

Penyiapan Sarana dan Peralatan
Dalam pembuatan kolam pemeliharaan ikan lele sebaiknya ukurannya tidak terlalu luas. Hal ini untuk memudahkan pengontrolan dan pengawasan.
Bentuk dan ukuran kolam pemeliharaan bervariasi, tergantung selera pemilik dan lokasinya. Tetapi sebaiknya bagian dasar dan dinding kolam dibuat permanen.
Kejernihan air tempat budidaya harus dipertahankan. Kekeruhan menunjukkan kadar bahan padat yang melayang dalam air (plankton).

Penyiapan Bibit
Dalam pembibitan anda perlu mengetahui ciri ciri jantan maupun betina, berikut ciri- cirinya;
Ciri-ciri induk lele jantan:
·         Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina.
·         Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.
·         Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
·         Gerakannya lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng (depress).
·         Perutnya lebih langsing dan kenyal bila dibanding induk ikan lele betina.
·         Bila bagian perut di stripping secara manual dari perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa-mani).
·         Kulit lebih halus dibanding induk ikan lele betina.

Ciri-ciri induk lele betina
·         Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan.
·         Warna kulit dada agak terang.
·         Urogenital papilla (kelamin) berbentuk oval (bulat daun), berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar dan terletak di belakang anus.
·         Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
·         Perutnya lebih gembung dan lunak.
·         Bila bagian perut di stripping secara manual dari bagian perut ke arah ekor akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).

Syarat indukan
·         Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
·         Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
·         Berat badannya berkisar antara 100-200 gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-5 cm.
·         Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
·         Umur induk jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina berumur satu tahun.
·         Frekuensi pemijahan bisa satu bula sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat apabila makanannya mengandung cukup protein.
Ciri-ciri induk lele siap memijah adalah calon induk terlihat mulai berpasang-pasangan, kejar-kejaran antara yang jantan dan yang betina. Induk tersebut segera ditangkap dan ditempatkan dalam kolam tersendiri untuk dipijahkan.

Cukup untuk kali ini, pada tulisan selanjutnya akan di bahas mengenai pemijahan induk lele sistem kolam.Semoga bermanfaat ya...



No comments:

Post a Comment

jika ingin berlangganan artikel silahkan masuk

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner