Pada januari 2017 ini banyak kejutan dari sector agrii. Salah satunya
adalah kenaikan harga cabai. Di
Kalimantan harga cabai rawit merah mencapai Rp 200.000 per Kg. Harga cabai
bahkan melebihi harga daging sapi, yaitu pada kisaran Rp 120.000 per Kg.
Seperti kompak saja harga cabai naik serentak di seluruh
Indonesia. Kenaikan harga cabai ini di pengaruhi salah satu faktornya adalah
cuaca. Di beberapa daerah harga cabai rawit merah masih pada kisaran Rp. 100.000
per Kg.
Menurut
Enny Sri Hartati mengatakan Direktur Eksekutif Institute for Development of
Economics and Finance (Indef), harga
komoditas cabai yang
sempat menembus harga Rp 200 ribu perkg, tidak seharusnya terjadi karena
Indonesia adalah negara Agraris.
Menurutnya hal ini sangat
mencolok, hal itu ada kesalahan dalam pengaturan, ada salah arus yang menjadikan harga
cabai meroket di negara Indonesia ini. “ungkapnya”.
naiknya
harga Cabai seharusnya tidak akan terjadi apabila pemerintah jeli akan
pengaturan produktifitas Cabai termasuk didalamnya juga manajemen pembenihan
dan penanaman cabai.
Memang, saat ini Pemerintah terus mengupayakan dan meningkatkan penanaman bahan
- bahan pangan menggunakan sistem klasterisasi tapi hal tersebut masih belum memadai.
Sistem klasterisasi harus
mendapatkan dukungan yaitu dengan tata cara panen yang berkesinambungan. Bukan itu
saja, agar bisa memangkas distribusi komoditas pangan, seperti cabe, sudah semestinya
Pemerintah menyediakan fasilitas setelah panen sehingga petani
tidak tergantung lagi dengan tengkulak yang sebenarnya tidak berpihak kepada para
petani. “jelasnya”
Pada pantauan pasar rawit
merah terus merangkak naik dan menembus angka Rp 140 ribu per kilogram
(kg) pada awal pekan ini. Harga ini naik dari pekan lalu yang masih berada di
kisaran Rp 120 ribu per kg.
Pedagang sayuran pasar
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Sutamaji (40) mengatakan, harga cabai rawit
merah berangsur naik sejak sebulan terakhir. Penyebab kenaikan harga adalah
faktor cuaca yaitu datangnya musim hujan. "Hujan bikin cabai rawit merah
mahal, Rp 140 ribu per kg
Karena hujan banyak
tanaman cabai yang membusuk. Hal tersebut membuat pasokan berkurang sehingga harga cabai naik. Ada beberapa petani yang mencoba
memanen lebih awal. Namun hasilnya sama saja karena banyak juga yang
membusuk.
Sutamaji melanjutkan,
dirinya atau para pedagang di pasar tradisional mengambil cabai dari Pasar
Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, seharga Rp 120 ribu per
kg. Harga modal tersebut jauh lebih tinggi dari biasanya.
Karena
tingginya harga modal tersebut, banyak pedagang
yang mengurangi pasokan cabai. "Dikurangi, biasanya ambil 30 kg
sekarang cuma 15 kg. Jatuhnya Rp 1,5 juta sampai Rp 1,8 juta," ungkap dia.
Harga cabai rawit
hijau juga terpantau tinggi. Saat ini, harga cabai rawit hijau Rp 70 ribu per
kg. Pedagang sayuran lain di pasar Kebayoran Lama Hadi Sukarto (48)
mengungkapkan hal senada. Harga cabai rawit merah telah menembus Rp 140 ribu
per kg.
Dia
bilang, kenaikan harga telah terjadi sejak awal tahun. Pekan lalu, harga cabai
rawit merah Rp 120 ribu per kg. "Kemarin dua hari doang Rp 120 ribu per
kg, ini naik lagi Rp 140 ribu per kg," ungkap dia.
Menurut
dia, kenaikan ini membebani para konsumen. Alhasil, konsumen mengurangi jumlah
pembelian cabai rawit. "Kalau ibu-ibu paling setengah ons, dari hariannya
1 ons," tutup dia.
No comments:
Post a Comment